Hasil Bertani Buah Naga, Raup Omzet Milyaran

petani buah naga

Bagi sebagian orang pekerjaan bertani merupakan salah satu pekerjaan yang identik dengan kumuh, panas dan keuangan yang sangat minim. Mereka menganggap pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai profesi utama yang layak dibanggakan. Mereka lebih menganggap pekerjaan di kantoran lebih mulia dan lebih memberikan kesan yang lebih elegan kepada mereka.

Nah berikut ini ada sebuah kisah seorang petani sukses beromset milyaran dari hasil buah naga. Gun Sutopo namanya bahkan ia rela meninggalkan pekerjaan lamanya demi menekuni usahanya dalam bertani di kebunnya tersebut, bagaimanakah kisah lengkapnya berikut kisahnya untuk Anda.

Awal Mula Bertani

Gun Sutopo dan Elly Mulyati nama keluarga petani itu. Pada awal mulanya ia adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) di daerahnya. Ia bisa dibilang orang yang berkecukupan di daerahnya. Ia merupakan salah satu sarjana pertanian yang mengambil jurusan tanah yang berasal dari Institut Pertanian Bogor. Melihat tanah desa yang tidak terpakai di desanya muncul perasaan untuk berwirausaha.

Tanah desa yang seluas 6,5 hektar akhirnya ia dan istrinya sewa dengan harga yang sangat miring. Kemudian ia dan istri mulai melakukan penanaman buah naga. Namun sayang pada periode awal itu masalah yang dihadapinya cukup berat tanah yang ia gunakan untuk bercocok tanam buah naga adalah tanah yang berbatu dan padas. Berkat ketelatenan dan juga ilmu yang ia dapat dari kampus akhirnya tanah yang seluas 6,5 hektar itu ia sulap menjadi tanah yang produktif dan siap pakai hanya dalam waktu satu tahun saja.

Berhenti Jadi PNS

Usaha yang dilakukan pak Gun lambat laun sudah menunjukkan hasil yang begitu signifikan buah naga yang dulunya masih sangat kecil kini berubah menjadi tanaman yang ranum dan siap menghasilkan buah dalam jumlah yang sangat banyak. Dengan begitu sibuknya kerjaan di dalam kebun dan tidak mau mengecewakan kerjaan yang ada di kantor, akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dari PNS. Ia akhirnya menggeluti usaha buah naganya. Tanah yang 6,5 hektar itu bisa memetik buah naga dalam jumlah ratusan kilo perharinya. Buah naga yang ia hasilkan ia kirim ke Yogyakarta, Jakarta bahkan sampai Surabaya.

Petani asal Sleman Yogyakarta itupun tak hanya berhenti dari menanam buah naga saja. Ia kemudian merambah ke bisnis-bisnis yang lain. Ia mulai mengajak masyarakat yang ada di sekitarnya untuk lebih mencintai dan bangga menjadi seorang petani daripada hanya bekerja di kantor saja. Bisnis budi daya buah-buah lain ia mulai coba bersama masyarakat yang ada di daerahnya, mulai dari delima, manggis dan lain-lain ia coba tanam di kebun miliknya dan milik masyarakat.

Tak sampai disitu saja kemudian ia dan istrinya membangun kerajaan bisnis mereka yang mereka namai dengan Sahilla Farm, ia berhasil membuat desa wisata yang banyak dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai daerah.

Mdigital

Berbagi materi informasi dan pengetahuan digital online

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *